picasion

Selasa, 05 Maret 2013

Cerpen, Surat untuk Wewen

Kindly Bookmark and Share it:
Sahabat lintang lovers pasti sudah kenal dengan namanya cerpen, Cerpen adalah cerita pendek yang di karang orang penulis, untuk menceritakan sebuah kejadian atau pengalaman seseorang. Baiklah tidak usah banyak bicara lagi langsung saja Cerpen Surat untuk Wewen...

Surat untuk Wewen




Di luar gerimis membasahi bumi, di dalam kamarku ini air mata membasahi pipiku. Aku teringat padamu yang sedang  terbaring di rumah sakit. Mungkin kamu menganggap musibah yang kamu alami kemaren siang itu Cuma kecelakaan biasa. Mungkin kamu tidak pernah menyadari kalau kakakkulah yang menjadi penyebabnya.
    Rudi kakakku satu-satunya, karena itu dia selalu dimanjakan papaku. Semua keinginannya pasti dipenuhi Papa. Bahkan Papa selalu mengingatkanku , bahwa kelak Rudilah yang akan menggantikan kedudukan Papa di perusahaannya. Tidak heran kalau Rudi jadi besar kepala, sok berkuasa. Semua perintahnya tidak boleh dibantah oleh siapapun. Dan kami memang tidak pernah membantah perintahnya.Aku, kedua pembantu di rumah dan ayah kami. Cuma kamu yang berani membantah perintahnya. Dengan tegas kamu menolak perintahnya untuk mengerjakan PRnya, dengan tegas kamu berkata” PR kamu, jadi harus kamu yang kerjakan sendiri”.
   Rudi jadi gusar melihat sikapmu itu. Selama ini tidak pernah ada yang berani menolak perintahnya. Juga teman-temannya yang selama ini mengaggap dia bos. Dia memang selalu merasa dirinya bos. Gayanya saja sudah persis seperti gaya Papaku. Apalagi dia selalu memiliki uang dan tidak pelit kepada temannyayang gemar memuji dia.
   Aku sendiri kagum kepadamu. Kamu memang Cuma anak tukang kebun kami, tetapi sikap kamu  selalu sopan. Kamu juga cerdas. Kamu tidak malu dengan pekerjaan ayah kamu. Bahkan kamu selalu datang  ke rumah kami untuk membantu ayah kamu menyapu halaman atau membetulkan genteng. Sore itu kamu beru saja selesai membersihkan halaman, ketika Rudi mencegatmu.
    “Kamu mau mengerjakan PRku tidak,” Rudi menghalangi kamu yang akan pulang lewat pintu belakang.
“ PR harus kamu kerjakan sendiri,” sahutmu tegas.
    Rudi memang sok jagoan bila berhadapan dengan orang lemah. Apalagi bila dia berada di antara teman-temannya. Tetapi bila sendirian dan menghadapi orang seperti kamu, dia agak takut. Terbukti dia mengubah sikapnya kepadamu. Suaranya lebih lembut dari semula ketika dia membujuk. “Kalau kamu mau menuruti perintahku, nanti kuajak makan hamburger. Kamu kan belum pernah jajan hamburger. Paling-paling jajanan kamu kerupuk,” katanya serasa mengibar-ibarkan sehelai uang kertas 100 ribu di hadapanmu.
    Tetapi kamu tidak tertarik dengan bujuk rayu yang manis itu. Kamu justru merasa terhina. Merasa tersinggung oleh sikapnya yang sombong. Kamu membentak dia. “Sudah kukatakan, kerjakan sendiri!” Wajahmu merah karena marah sehingga Rudi takut. Dia membiarkan kamu pergi. Tapi bukan berarti dia sudah menyerah. Dia memang tidak pernah sadar kalau sifatnya itu tidak disukai banyak orang. Dia rupanya menyimpan dendam kepada kamu.
     Pagi tadi ketika kami sedang sarapan, Papa memanggil ayah kamu “ Kulihat sudah  banyak mangga yang masak di pohon. Coba suruh si Wewen dating untuk memetik mangga itu,agar kita bagi tetangga sebelah rumah kita,” kata Papaku.
   Kamu memang biasa disuruh Papaku mengambil mangga yang sudah masak. Sebab menurut Papaku, kamu pandai sekali membedakan mana mangga yang sudah benar-benar masak dan mana yang belum masak. Aku mengira dia membayangkan bisa memakan mangga yang manis sepulang sekolah nanti. Rupanya dugaanku keliru.
    Pulang sekolah kami mendapatkan rumah dalam keadaan sepi. Tidak ada ayah kamu yang biasa membukakan pintu pagar saat mobil kami datang. Mama juga tidak kelihatan. Ketika ku tanya pada bibik,dia menjawab, “ Ibu dan Bapak ke Rumah Sakit. Tadi Wewen jatuh dari pohon mangga. Kepalanya bocor kena batu yang ada di bawah pohon. Aduuh, darahnya banyak sekali…” kata si Bibik sambil menggigil karena ngeri.
    Kulihat wajah Rudi memucat.
Aku jadi curiga kepadanya.
Kulihat dia kekamarnya.
Kuikutin dia kekamarnya.
Kemudian kutanyai dia.
“Kecelakaan itu pasti ada hubungannya dengan kamu!” tuduhku bangis.
    Rudi terduduk lemas di atas tempat tidurnya. Matanya menatapku dengan penuh ketakutan. “Aku tidak bermaksud begitu. Aku cuma ingin member pelajaran kepadanya.”
   “Apa yang kamu lakukan sehingga dia bisa jatuh,” tanyaku marah.
    “Dahan atasnya kuberi oli. Aku tidak mengira akan begini akibatnya. Percayalah ,aku tidak bermaksud mencelakainya.” Katanya dengan suara memohon.
   Aku Cuma mendengus kesal.
   Benci sekali aku pada sifat  pengecutnya itu.
    “Jangan bila pada Papa dan Mama, ya. Aku takuuuut…”
Katanya lagi dengan gemetar. Dan kulihat dia menangis. Sedih sekali, belum pernah aku melihat dia seperti itu. Wen.  Sungguh!
Aku jadi kasian kepadanya. Dia yang selama ini merasa menjadi raja di rumah kami, tiba-tiba memohon belas kasian kepadaku dengan suara memelas. Aku jadi tidak tega melihatnya. Kupenuhi permintaannya.
   “Baiklah,” kataku. Aku tidak akan memberitahukan kepada Papa dan Mama. Tapi kamu harus minta maaf pada Wewen sore ini juga. Janji tidak akan melakukan hal semacam itu lagi.”
Dia mengangguk. Dari sinar matanya aku tahu dia sungguh-sungguh menyesal atas  kejadian itu. Karena itu Wen, kalau nanti aku dan Rudi dating, maafkanlah dia. Sebab hanya inilah kesempatan baginya untuk memperbaiki diri. Aku tahu kamu anak yang baik. Kamu pasti akan memaafkannya dengan hati tulus.
Nah, tunggulah kami dengan hati damai. Di luar hujan sudah reda. Aku pun sudah menyusul air mata yang sejak tadi membasahi pipiku.
Temanmu Yeni
  Wewen melipat surat yang baru dibacanya itu. Kemudian bibirnya bergetar. “ Tentu saja akan memaafkan Rudi, demi adiknya yang baik hati,” bisiknya.  Selesai.
   


Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Secuil Kertas Sobek

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Cerpen, Surat untuk Wewen,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk anda sahabat Lintang Lovers, karena blog Secuil Kertas Sobek adalah blog yang masih banyak kekurangan, untuk itu mohon bantuannya untuk membuat blog Secuil Kertas Sobek jadi bermanfaat untuk sahabat Lintang Lovers, oleh karena itu kritik dan saran sangat membantu untuk berkembangnya blog Secuil Kertas Sobek.Coppy paste silahkan tapi sertakan link juga

:: Thank you for visiting ! ::

3 komentar:

  1. maksih infonya ,,, salm kenal ajah dari pusat penjualan obat herbal jelly gamat gold-g

    BalasHapus
  2. maksih atas infonya juragan semoga anda selalu sukses,

    BalasHapus
  3. Makasih Infonya ,, jadi menambah wawasan baru lagih ,,,

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan komentar...kami siap menerima kritik dan saran dari sahabat blog semua. :)

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Link Sahabat Lintang Lovers

Iklan Anda

Flag Counter
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Komunitas Blog Dofollow Indonesia