Sahabat lintang lovers pasti sudah kenal dengan namanya cerpen, Cerpen adalah cerita pendek yang di karang orang penulis, untuk menceritakan sebuah kejadian atau pengalaman seseorang. Baiklah tidak usah banyak bicara lagi langsung saja Cerpen Surat untuk Wewen...
Surat untuk Wewen
Surat untuk Wewen
Di luar gerimis membasahi bumi, di dalam kamarku ini air
mata membasahi pipiku. Aku teringat padamu yang sedang terbaring di rumah sakit. Mungkin kamu
menganggap musibah yang kamu alami kemaren siang itu Cuma kecelakaan biasa.
Mungkin kamu tidak pernah menyadari kalau kakakkulah yang menjadi penyebabnya.
Rudi kakakku
satu-satunya, karena itu dia selalu dimanjakan papaku. Semua keinginannya pasti
dipenuhi Papa. Bahkan Papa selalu mengingatkanku , bahwa kelak Rudilah yang
akan menggantikan kedudukan Papa di perusahaannya. Tidak heran kalau Rudi jadi
besar kepala, sok berkuasa. Semua perintahnya tidak boleh dibantah oleh
siapapun. Dan kami memang tidak pernah membantah perintahnya.Aku, kedua
pembantu di rumah dan ayah kami. Cuma kamu yang berani membantah perintahnya.
Dengan tegas kamu menolak perintahnya untuk mengerjakan PRnya, dengan tegas
kamu berkata” PR kamu, jadi harus kamu yang kerjakan sendiri”.
Rudi jadi gusar melihat sikapmu itu. Selama
ini tidak pernah ada yang berani menolak perintahnya. Juga teman-temannya yang
selama ini mengaggap dia bos. Dia memang selalu merasa dirinya bos. Gayanya
saja sudah persis seperti gaya Papaku. Apalagi dia selalu memiliki uang dan
tidak pelit kepada temannyayang gemar memuji dia.
Aku sendiri kagum kepadamu. Kamu memang Cuma
anak tukang kebun kami, tetapi sikap kamu
selalu sopan. Kamu juga cerdas. Kamu tidak malu dengan pekerjaan ayah kamu.
Bahkan kamu selalu datang ke rumah kami
untuk membantu ayah kamu menyapu halaman atau membetulkan genteng. Sore itu
kamu beru saja selesai membersihkan halaman, ketika Rudi mencegatmu.
“Kamu mau mengerjakan PRku tidak,” Rudi
menghalangi kamu yang akan pulang lewat pintu belakang.
“ PR harus
kamu kerjakan sendiri,” sahutmu tegas.
Rudi memang sok jagoan bila berhadapan
dengan orang lemah. Apalagi bila dia berada di antara teman-temannya. Tetapi
bila sendirian dan menghadapi orang seperti kamu, dia agak takut. Terbukti dia
mengubah sikapnya kepadamu. Suaranya lebih lembut dari semula ketika dia
membujuk. “Kalau kamu mau menuruti perintahku, nanti kuajak makan hamburger. Kamu
kan belum pernah jajan hamburger. Paling-paling jajanan kamu kerupuk,” katanya
serasa mengibar-ibarkan sehelai uang kertas 100 ribu di hadapanmu.
Tetapi kamu tidak tertarik dengan bujuk
rayu yang manis itu. Kamu justru merasa terhina. Merasa tersinggung oleh
sikapnya yang sombong. Kamu membentak dia. “Sudah kukatakan, kerjakan sendiri!”
Wajahmu merah karena marah sehingga Rudi takut. Dia membiarkan kamu pergi. Tapi
bukan berarti dia sudah menyerah. Dia memang tidak pernah sadar kalau sifatnya
itu tidak disukai banyak orang. Dia rupanya menyimpan dendam kepada kamu.
Pagi tadi ketika kami sedang sarapan, Papa
memanggil ayah kamu “ Kulihat sudah
banyak mangga yang masak di pohon. Coba suruh si Wewen dating untuk
memetik mangga itu,agar kita bagi tetangga sebelah rumah kita,” kata Papaku.
Kamu memang biasa disuruh Papaku mengambil
mangga yang sudah masak. Sebab menurut Papaku, kamu pandai sekali membedakan
mana mangga yang sudah benar-benar masak dan mana yang belum masak. Aku mengira
dia membayangkan bisa memakan mangga yang manis sepulang sekolah nanti. Rupanya
dugaanku keliru.
Pulang sekolah kami mendapatkan rumah dalam
keadaan sepi. Tidak ada ayah kamu yang biasa membukakan pintu pagar saat mobil
kami datang. Mama juga tidak kelihatan. Ketika ku tanya pada bibik,dia
menjawab, “ Ibu dan Bapak ke Rumah Sakit. Tadi Wewen jatuh dari pohon mangga.
Kepalanya bocor kena batu yang ada di bawah pohon. Aduuh, darahnya banyak
sekali…” kata si Bibik sambil menggigil karena ngeri.
Kulihat wajah Rudi memucat.
Aku jadi
curiga kepadanya.
Kulihat dia
kekamarnya.
Kuikutin dia
kekamarnya.
Kemudian
kutanyai dia.
“Kecelakaan
itu pasti ada hubungannya dengan kamu!” tuduhku bangis.
Rudi terduduk lemas di atas tempat
tidurnya. Matanya menatapku dengan penuh ketakutan. “Aku tidak bermaksud
begitu. Aku cuma ingin member pelajaran kepadanya.”
“Apa yang kamu lakukan sehingga dia bisa
jatuh,” tanyaku marah.
“Dahan atasnya kuberi oli. Aku tidak
mengira akan begini akibatnya. Percayalah ,aku tidak bermaksud mencelakainya.”
Katanya dengan suara memohon.
Aku Cuma mendengus kesal.
Benci sekali aku pada sifat pengecutnya itu.
“Jangan bila pada Papa dan Mama, ya. Aku
takuuuut…”
Katanya lagi
dengan gemetar. Dan kulihat dia menangis. Sedih sekali, belum pernah aku
melihat dia seperti itu. Wen. Sungguh!
Aku jadi
kasian kepadanya. Dia yang selama ini merasa menjadi raja di rumah kami,
tiba-tiba memohon belas kasian kepadaku dengan suara memelas. Aku jadi tidak
tega melihatnya. Kupenuhi permintaannya.
“Baiklah,” kataku. Aku tidak akan memberitahukan
kepada Papa dan Mama. Tapi kamu harus minta maaf pada Wewen sore ini juga.
Janji tidak akan melakukan hal semacam itu lagi.”
Dia
mengangguk. Dari sinar matanya aku tahu dia sungguh-sungguh menyesal atas kejadian itu. Karena itu Wen, kalau nanti aku
dan Rudi dating, maafkanlah dia. Sebab hanya inilah kesempatan baginya untuk
memperbaiki diri. Aku tahu kamu anak yang baik. Kamu pasti akan memaafkannya
dengan hati tulus.
Nah,
tunggulah kami dengan hati damai. Di luar hujan sudah reda. Aku pun sudah
menyusul air mata yang sejak tadi membasahi pipiku.
Temanmu Yeni
Wewen melipat surat yang baru dibacanya itu.
Kemudian bibirnya bergetar. “ Tentu saja akan memaafkan Rudi, demi adiknya yang
baik hati,” bisiknya. Selesai.
maksih infonya ,,, salm kenal ajah dari pusat penjualan obat herbal jelly gamat gold-g
BalasHapusmaksih atas infonya juragan semoga anda selalu sukses,
BalasHapusMakasih Infonya ,, jadi menambah wawasan baru lagih ,,,
BalasHapus